Investor Institusi Beralih ke Ethereum: Dari Cadangan Aset ke Peserta Ekosistem

Daya pendorong di balik pencapaian baru Bitcoin telah beralih dari ritel ke institusi. Persetujuan ETF Bitcoin spot memberikan cara masuk yang sesuai untuk Wall Street, sementara beberapa perusahaan yang terdaftar telah mencantumkan Bitcoin sebagai aset cadangan keuangan dan mengalami peningkatan nilai buku yang signifikan, mendapatkan pengakuan dari pasar modal dan meningkatkan kredibilitas Bitcoin sebagai alokasi aset, menarik lebih banyak institusi untuk mengikuti.

Namun, cerita tentang cadangan Bitcoin telah mencapai kematangan. Pemain awal memiliki keunggulan pertama, dan modelnya sulit untuk ditiru, sehingga pendatang baru sulit untuk mendapatkan premium merek dan pengakuan pasar yang serupa dengan mengalokasikan Bitcoin. Bagi sebagian besar institusi tradisional, alokasi Bitcoin lebih mirip dengan diversifikasi aset daripada strategi pertumbuhan.

Titik pertumbuhan baru secara bertahap berpindah ke Ethereum, semakin banyak lembaga yang mulai merencanakan strategi cadangan Ethereum. Berbeda dengan Bitcoin, setelah Ethereum mengadopsi mekanisme konsensus PoS, lembaga dapat berpartisipasi dalam verifikasi jaringan dan mendapatkan imbalan dengan mempertaruhkan ETH, sehingga mengurangi risiko pengenceran yang ditimbulkan oleh ETH baru. Data menunjukkan, hingga 18 Juli, telah ada 35,8 juta ETH yang dipertaruhkan, dengan tingkat pengembalian tahunan untuk para penyangga sebesar 2,8%, sementara mereka yang tidak mempertaruhkan menghadapi tingkat penghancuran tahunan sekitar 1,4%.

Dibandingkan dengan hanya memegang Bitcoin dan menunggu kenaikan nilai, lembaga penyimpanan Ethereum dapat memperoleh keuntungan melalui partisipasi dalam jaringan. Beberapa perusahaan yang terdaftar telah memulai upaya penyimpanan strategis Ethereum dan menunjukkan hasil yang awal, di mana beberapa bahkan beralih dari Bitcoin ke Ethereum. Bagi lembaga-lembaga ini, ETH bukan hanya aset di atas kertas, tetapi juga aset produktif untuk berpartisipasi dalam ekosistem, serta menjadi saluran untuk menjadi "penambang" institusi.

Mekanisme penghancuran Ethereum semakin memperkuat logika ini. Ketika jaringan aktif, jumlah ETH yang dihancurkan meningkat. Jika jumlah penghancuran melebihi jumlah yang diterbitkan baru, jaringan akan memasuki keadaan deflasi, meningkatkan kelangkaan ETH dan meningkatkan hasil sebenarnya bagi para staker.

Seiring semakin banyak institusi yang memasuki pasar staking Ethereum, mereka tidak lagi hanya sebagai penyedia dana, tetapi juga berperan sebagai penambang besar. Saat ini, penempatan cadangan strategi Ethereum masih berada di tahap awal, dan bagi perusahaan yang ingin membangun kekuatan finansial, ini masih merupakan kompetisi yang adil.

Tren Institusional dan Peluang Baru di Pasar Staking Ethereum

Seiring dengan semakin institusionalnya pasar Ethereum, pasar staking juga akan beralih dari yang berbasis kripto menjadi didorong oleh institusi, dan memasuki tahap baru yang lebih teratur dan berskala.

Selain beberapa institusi yang aktif berpartisipasi dalam staking melalui aset cadangan bebas, penerbit ETF juga sedang mempercepat pengaturan. Baru-baru ini, beberapa institusi terkenal telah mengajukan permohonan kepada otoritas regulasi untuk menambahkan fungsi staking.

Setelah lembaga ETF ini mengalirkan likuiditas dalam jumlah besar, akan semakin memperluas skala pasar jalur staking Ethereum. Data menunjukkan bahwa hingga 18 Juli, TVL jalur staking likuid di Ethereum mencapai 51,62 miliar USD, mendekati titik tertinggi sepanjang sejarah, meningkat 142,5% dibandingkan dengan titik terendah pada bulan April.

Para ahli di industri menunjukkan bahwa perusahaan yang mengeluarkan saham Ethereum memiliki dua kemudahan pendanaan khusus: pertama, menggunakan hasil staking sebagai dukungan arus kas untuk pembiayaan bunga, kedua, melalui hasil staking dan operasi DeFi di blockchain, sebagai dimensi lain dari model valuasi, mungkin memiliki premi yang lebih besar dibandingkan dengan model NAV murni. Beberapa lembaga telah mulai mengeksplorasi untuk menginvestasikan cadangan ETH mereka ke dalam bisnis dasar DeFi. Ini berarti bahwa staking dan jalur DeFi lainnya mungkin akan mengalami penilaian ulang nilai.

Meskipun sikap lembaga semakin positif, mereka juga mengajukan tuntutan yang lebih tinggi terhadap keamanan, kepatuhan, dan kemampuan manajemen likuiditas dari protokol. Saat ini, banyak lembaga memiliki standar yang jelas dalam memilih mitra staking, menekankan kemampuan kepatuhan dan keandalan teknis, dan beberapa lembaga bahkan menggunakan metode kerja sama yang beragam untuk menyebar risiko. Tren ini mungkin menyebabkan protokol staking dari node kecil dan menengah semakin terpinggirkan.

Pasar staking likuid Ethereum menunjukkan efek kepala yang jelas. Sebuah protokol mendominasi pasar, dengan TVL melebihi 33,18 miliar dolar AS, dan pangsa pasar lebih dari 60%. Beberapa protokol besar lainnya membentuk lapisan kedua, dengan TVL masing-masing di tingkat 1 miliar dolar AS. Selain itu, terdapat banyak proyek di pasar yang mencakup subsektor seperti re-staking, infrastruktur, dan LSTfi.

Dari berbagai lembaga yang semakin cepat masuk hingga penerbit ETF yang terus mendorong, suasana pasar Ethereum telah dinyalakan. Namun, apakah narasi cadangan dapat terus mendukung perkembangan pasar staking, masih memerlukan waktu dan pengujian praktik.