Pasar keuangan AS baru-baru ini mengalami perubahan besar, pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di pertemuan tahunan bank sentral global di Jackson Hole menarik perhatian luas. Dibandingkan dengan posisi sebelumnya, pernyataan Powell menunjukkan kecenderungan 'berubah menjadi dovish' yang jelas, dan perubahan mendadak ini mengejutkan para pelaku pasar.
Pernyataan terbaru Powell kontras dengan posisi yang diambilnya setelah konferensi pers pasca pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan Juli. Yang terutama perlu diperhatikan adalah bahwa pandangannya terhadap pasar tenaga kerja telah berubah secara signifikan. Sebelumnya, Powell lebih fokus pada risiko inflasi, sementara sekarang ia beralih ke kekhawatiran tentang tekanan penurunan yang mungkin dihadapi pasar kerja.
Ada analisis yang menyatakan bahwa pergeseran mengejutkan Powell kali ini mungkin terkait dengan faktor politik. Beberapa pengamat berspekulasi bahwa ini mungkin mencerminkan tekanan yang diberikan Trump terhadap Federal Reserve mulai menunjukkan hasil. Meskipun Federal Reserve saat ini masih mempertahankan ekspektasi untuk memangkas suku bunga dua kali pada tahun 2025, sinyal dovish yang dilepaskan Powell kali ini telah secara signifikan meningkatkan ekspektasi pasar untuk kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September dan kemungkinan pemangkasan suku bunga beruntun dalam tahun ini.
Namun, pergeseran ke kebijakan moneter yang lebih longgar ini juga membawa risiko potensial. Beberapa ekonom memperingatkan bahwa kebijakan moneter yang terlalu longgar dapat membuat inflasi di Amerika Serikat lebih sulit untuk dikendalikan di masa depan. Jika setelah penurunan suku bunga ekonomi pulih dengan cepat, hal ini dapat mendorong inflasi ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam situasi ini, ekonomi Amerika Serikat mungkin menghadapi situasi kompleks dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun ini dan peningkatan inflasi tahun depan.
Dengan perubahan signifikan dalam posisi kebijakan Federal Reserve, pasar keuangan sedang memperhatikan dengan cermat data ekonomi dan sinyal kebijakan di masa depan. Investor dan analis sedang menimbang potensi dampak stimulatif dari penurunan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi serta risiko inflasi yang mungkin ditimbulkan. Dalam beberapa bulan ke depan, arah ekonomi Amerika Serikat dan keputusan kebijakan Federal Reserve akan terus menjadi fokus perhatian pasar keuangan global.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasFeeCrybaby
· 08-25 08:50
Apakah penurunan suku bunga benar-benar datang? Jangan bohongi dompet saya
Lihat AsliBalas0
HashRatePhilosopher
· 08-25 08:48
Bao Ge lagi bermain trik
Lihat AsliBalas0
BridgeNomad
· 08-25 08:48
sama seperti wormhole, powell berbalik lebih cepat daripada jembatan yang terkompromi sejujurnya...
Pasar keuangan AS baru-baru ini mengalami perubahan besar, pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di pertemuan tahunan bank sentral global di Jackson Hole menarik perhatian luas. Dibandingkan dengan posisi sebelumnya, pernyataan Powell menunjukkan kecenderungan 'berubah menjadi dovish' yang jelas, dan perubahan mendadak ini mengejutkan para pelaku pasar.
Pernyataan terbaru Powell kontras dengan posisi yang diambilnya setelah konferensi pers pasca pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan Juli. Yang terutama perlu diperhatikan adalah bahwa pandangannya terhadap pasar tenaga kerja telah berubah secara signifikan. Sebelumnya, Powell lebih fokus pada risiko inflasi, sementara sekarang ia beralih ke kekhawatiran tentang tekanan penurunan yang mungkin dihadapi pasar kerja.
Ada analisis yang menyatakan bahwa pergeseran mengejutkan Powell kali ini mungkin terkait dengan faktor politik. Beberapa pengamat berspekulasi bahwa ini mungkin mencerminkan tekanan yang diberikan Trump terhadap Federal Reserve mulai menunjukkan hasil. Meskipun Federal Reserve saat ini masih mempertahankan ekspektasi untuk memangkas suku bunga dua kali pada tahun 2025, sinyal dovish yang dilepaskan Powell kali ini telah secara signifikan meningkatkan ekspektasi pasar untuk kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September dan kemungkinan pemangkasan suku bunga beruntun dalam tahun ini.
Namun, pergeseran ke kebijakan moneter yang lebih longgar ini juga membawa risiko potensial. Beberapa ekonom memperingatkan bahwa kebijakan moneter yang terlalu longgar dapat membuat inflasi di Amerika Serikat lebih sulit untuk dikendalikan di masa depan. Jika setelah penurunan suku bunga ekonomi pulih dengan cepat, hal ini dapat mendorong inflasi ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam situasi ini, ekonomi Amerika Serikat mungkin menghadapi situasi kompleks dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun ini dan peningkatan inflasi tahun depan.
Dengan perubahan signifikan dalam posisi kebijakan Federal Reserve, pasar keuangan sedang memperhatikan dengan cermat data ekonomi dan sinyal kebijakan di masa depan. Investor dan analis sedang menimbang potensi dampak stimulatif dari penurunan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi serta risiko inflasi yang mungkin ditimbulkan. Dalam beberapa bulan ke depan, arah ekonomi Amerika Serikat dan keputusan kebijakan Federal Reserve akan terus menjadi fokus perhatian pasar keuangan global.