Seiring dengan semakin dekatnya konferensi Jackson Hole, perbedaan pendapat di antara para pembuat kebijakan The Federal Reserve (FED) semakin jelas. Baru-baru ini, sebuah artikel di Wall Street Journal menarik perhatian luas, artikel tersebut menjelaskan secara rinci perbedaan pandangan antara Ketua Federal Reserve Boston dan Ketua Federal Reserve Cleveland mengenai arah kebijakan moneter.
Artikel ini mengungkapkan dilema yang dihadapi oleh The Federal Reserve (FED) saat ini: jika mereka memangkas suku bunga terlalu awal, itu dapat memicu inflasi putaran kedua; tetapi jika waktu pemotongan suku bunga terlambat, itu dapat menyebabkan pasar kerja mengalami penurunan non-linier.
Perlu dicatat bahwa strategi pencegahan yang diusulkan oleh Presiden Federal Reserve Boston tampaknya mendapatkan lebih banyak dukungan. Strategi ini berpendapat bahwa jika data ekonomi di masa depan menunjukkan pelemahan substansial di pasar tenaga kerja, sementara inflasi terus menurun, The Federal Reserve (FED) harus segera menyesuaikan posisi kebijakan moneternya saat ini, yang mengisyaratkan kemungkinan tindakan penurunan suku bunga.
Diskusi internal ini mencerminkan kesulitan yang dihadapi The Federal Reserve (FED) dalam merumuskan kebijakan di tengah lingkungan ekonomi saat ini. Di satu sisi, tekanan inflasi masih ada; di sisi lain, ketidakpastian dalam pertumbuhan ekonomi dan pasar kerja juga meningkat. The Federal Reserve (FED) perlu menemukan titik keseimbangan antara keduanya untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam jangka panjang.
Dengan diadakannya konferensi Jackson Hole, para pelaku pasar akan memantau dengan cermat pidato para pejabat The Federal Reserve (FED) untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang arah kebijakan moneter di masa depan. Terlepas dari keputusan akhir, setiap langkah yang diambil oleh The Federal Reserve (FED) akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar keuangan global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
HypotheticalLiquidator
· 8jam yang lalu
Jangan terburu-buru untuk optimis, saat suasana pasar lemah, manajemen risiko harus diutamakan.
Lihat AsliBalas0
MetaverseLandlord
· 8jam yang lalu
Tonton pertunjukan saja sudah cukup.
Lihat AsliBalas0
MevHunter
· 8jam yang lalu
Sudah saatnya mengungkapkan semuanya, tunggu untuk membunuh posisi long.
Seiring dengan semakin dekatnya konferensi Jackson Hole, perbedaan pendapat di antara para pembuat kebijakan The Federal Reserve (FED) semakin jelas. Baru-baru ini, sebuah artikel di Wall Street Journal menarik perhatian luas, artikel tersebut menjelaskan secara rinci perbedaan pandangan antara Ketua Federal Reserve Boston dan Ketua Federal Reserve Cleveland mengenai arah kebijakan moneter.
Artikel ini mengungkapkan dilema yang dihadapi oleh The Federal Reserve (FED) saat ini: jika mereka memangkas suku bunga terlalu awal, itu dapat memicu inflasi putaran kedua; tetapi jika waktu pemotongan suku bunga terlambat, itu dapat menyebabkan pasar kerja mengalami penurunan non-linier.
Perlu dicatat bahwa strategi pencegahan yang diusulkan oleh Presiden Federal Reserve Boston tampaknya mendapatkan lebih banyak dukungan. Strategi ini berpendapat bahwa jika data ekonomi di masa depan menunjukkan pelemahan substansial di pasar tenaga kerja, sementara inflasi terus menurun, The Federal Reserve (FED) harus segera menyesuaikan posisi kebijakan moneternya saat ini, yang mengisyaratkan kemungkinan tindakan penurunan suku bunga.
Diskusi internal ini mencerminkan kesulitan yang dihadapi The Federal Reserve (FED) dalam merumuskan kebijakan di tengah lingkungan ekonomi saat ini. Di satu sisi, tekanan inflasi masih ada; di sisi lain, ketidakpastian dalam pertumbuhan ekonomi dan pasar kerja juga meningkat. The Federal Reserve (FED) perlu menemukan titik keseimbangan antara keduanya untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam jangka panjang.
Dengan diadakannya konferensi Jackson Hole, para pelaku pasar akan memantau dengan cermat pidato para pejabat The Federal Reserve (FED) untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang arah kebijakan moneter di masa depan. Terlepas dari keputusan akhir, setiap langkah yang diambil oleh The Federal Reserve (FED) akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar keuangan global.